Sakit kepala merupakan problem kesehatan universal. Bahkan, sakit kepala juga merupakan gejala umum dari beragam penyakit. Selain itu, sakit kepala adalah keluhan kedua terbanyak setelah sakit punggung.
Di Indonesia, prevalensi sakit kepala sangatlah tinggi. Lebih dari 90 persen pasien yang berkonsultasi ke dokter, menyebut sakit kepala sebagai salah satu gejala penyakit mereka.
Sebenarnya, sakit kepala mudah diatasi. Sayangnya, tidak semua orang mengetahui jenis sakit kepala yang mereka derita. Akibatnya, obat atau perawatan yang mereka lakukan salah sasaran dan sakit kepala tak kunjung mereda.
Terdapat delapan jenis sakit kepala yang umum dialami. Salah satu yang paling umum adalah sakit kepala tegang atautension type headache (TTH) dan yang kedua adalah sakit kepala sebelah atau migrain.
Apa saja tipe sakit kepala yang umum menyerang manusia? Berikut daftarnya:
Tension Type Headache
Seperti namanya, sakit kepala ini disebabkan rasa tegang di area kepala yang menyebar ke leher dan pundak. Durasinya bisa beberapa jam. Namun, jika tidak dirawat dengan baik, sakit kepala ini bisa berlangsung hingga berhari-hari. Sakit kepala jenis ini dipicu dehidrasi, stres, kelelahan, serta aktivitas fisik yang terlalu lama, seperti duduk di depan komputer atau berdiri di bawah terik matahari.
Cara mengatasinya, sebenarnya tidak harus dengan pil pereda nyeri. Cukup melakukan teknik relaksasi seperti pijat atau mandi air panas.
Migrain
Dikenal juga dengan sakit kepala sebelah. Gejalanya, rasa nyeri terpusat di salah satu bagian kepala, umumnya pada area pelipis dan bertambah parah jika Anda bergerak tiba-tiba. Migrain terjadi akibat adanya perubahan mendadak pada komposisi kimia tubuh yang memicu penyempitan pembuluh darah di otak dan menyebabkan sakit kepala hebat. Migrain juga bisa disebabkan cahaya yang terlalu terang atau panas yang terik.
Pil pereda nyeri yang mengandung ibuprofen serta paracetamol efektif meredakan sakit kepala jenis ini. Migrain juga bisa diatasi dengan mengasup vitamin B kompleks.
Sakit kepala konstan
Tipe sakit kepala ini gejalanaya adalah rasa nyeri yang bertalu-talu dalam kepala dan tidak juga hilang dalam hitungan hari bahkan minggu. Biasanya, nyeri ini diakibatkan tubuh yang terlalu lelah, sehingga tidak bisa merespon pengobatan. Sakit kepala konstan juga bisa terjadi karena asupan kafein yang terlalu tinggi.
Penderita sakit kepala jenis ini harus berkonsultasi pada dokter agar mendapat dosis pereda nyeri yang sesuai. Sebab, jika dosis yang diberikan terlalu rendah atau terlalu tinggi, sakit kepala akan terus bertahan.
Sakit kepala akibat aktivitas seksual
Ya, hubungan intim bisa menyebabkan sakit kepala. Bahkan, data statistik menyebutkan satu persen penduduk dunia menderita sakit kepala saat orgasme. Berbeda dengan sakit kepala tegang, nyeri yang dirasa pada orgasmic cephalgia adalah serangan yang tajam dan singkat. Jika hanya terjadi sesekali, Anda tidak perlu khawatir. Namun, jika serangan terus datang setiap kali orgasme, dokter menyarankan melakukan pemeriksaan kepala, untuk memastikan tidak ada pendarahan yang bisa memicu serangan stroke.
Sakit kepala - mata
Rasa nyeri bersumber dari belakang mata dan kerap membuat penderitanya kesulitan tidur. Rasa sakitnya pun tidak segera hilang, malah bisa berlangsung beberapa jam. Biasanya, sakit kepala ini berkaitan dengan saraf mata yang lelah. Cobalah mengistirahatkan mata dengan mengalihkan objek pandangan ke hal-hal menyenangkan seperti taman, bunga atau hewan peliharaan Anda. Teteskan obat mata dan kurangi jam kerja Anda dengan komputer serta gadget lainnya.
Sakit kepala - gigi
Rasa nyeri di kepala disebabkan oleh saraf gigi. Biasanya terjadi pada pagi hari ketika bangun tidur. Umumnya, hanya terjadi selama beberapa menit. Gunakan pereda nyeri untuk mengatasi nyeri pada gigi ketimbang menggunakan obat sakit kepala biasa.
Sakit kepala - sinus
Rasa nyeri bersumber di sekitar area hidung dan pipi. Biasanya terjadi, karena hidung tersumbat. Sakit kepala ini bisa diatasi dengan mengobati gejala sinus.
Sakit kepala - pms
Umumnya menyerang kaum hawa menjelang menstruasi. Rasa nyeri pada kepala dibarengi ketegangan pada leher, pundak, punggung, serta pinggang. Sakit kepala ini dipicu, karena rendahnya hormon estrogen dalam tubuh. Sebaiknya, tidak diatasi dengan pil pereda nyeri, melainkan dengan relaksasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
DILARANG mengandung unsur pornografi, sex, sara dan sebagainya. apabila melanggar maka admin akan menghapusnya.thx